Tegakkan Syiar Islam dengan Tindakan Nyata
Arie Perdana Putra 2018-04-14 17:15:26 Palembang 41 kali
PALEMBANG, Kabar28.com,- Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin memaparkan tentang komitmen yang besar dari Pemerintah Provinsi Sumsel dalam menegakkan syiar agama Islam kepada ribuan jemaah yang hadir pada Dzikir Akbar dalam rangka Haul Ki Marogan ke-117 di Masjid Kiai Muara Ogan Kertapati, Palembang, Jum'at malam (13/04).
Menurut Alex, di era yang modern saat ini menegakan syiar agama Islam tidak cukup hanya dengan ceramah dan khotbah melainkan harus disertai dengan tindakan nyata. Hal tersebut menjadi dasar yang kuat bagi pemerintah Provinsi Sumsel dalam menegakan syiar agama Islam dengan terus berbuat untuk kemaslahatan umat.
Sejak awal kepemimpinannya sebagai Gubernur Sumsel tahun 2008 lalu, Pemerintah Provinsi Sumsel terus berkomitmen memerangi musuh terbesar agama Islam yakni kemiskinan dan kebodohan melalui program sekolah gratis dan berobat gratis yang menjadi contoh bagi daerah lain di Indoensia.
Lanjut Alex Noerdin, untuk mencerdaskan umat Islam, Pemerintah Provinsi Sumsel saat ini sedang melaksanakan pembangunan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang bersebelahan dengan Islamic Center dan Masjid Raya Sriwijaya di Jakabaring Palembang. Menurutnya, setelah semua selesai dibangun akan menjadi lokasi dimana Islam dikaji secara modern dan melahirkan para generasi Islamiyah yang cerdas.
"Tidak mudah membangun semua ini karena kita tidak punya dana dan tidak boleh sepenuhnya menggunakan dana APBD. Tapi Alhamdulillah untuk Universitas Islam Negeri Raden Fatah kita mendapatakan bantuan dana Rp160 Milyar dari Islamic Development Bank. Untuk pembangunan Masjid Raya Sriwijaya akan kita bangun secara bertahap mencari dana bantuan dari luar karena membangun masjid tercantik se-Asian ini perlu dana yang cukup besar. Yakinlah dengan tekad kita bersama, tidak ada pembangunan masjid yang tidak selesai, walaupun tidak lagi menjadi Gubernur saya akan tetap mengawal ini," tegas Alex.
Pada Haul Kiai Marogan ke-117 itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin hadir bersama PJS. Wali Kota Palembang Akhmad Najib. Rombongan berangkat menuju Masjid Kiai Muara Ogan Kertapati melalui Sungai Musi menggunakan kapal. Nampak hadir pula Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, tokoh masyarakat Sumsel Kms. H. Halim Ali, serta alim ulama dan tokoh masyarakat Kota Palembang.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, Kiai Marogan merupakan sosok panutan khususnya bagi masyarakat Kota Palembang, sosok yang memiliki pemikiran jauh kedepan melebihi apa yang dipikirkan orang kebanyakan.
"Kita semua sebagai penerus dan pewaris harus dapat mewujudkan cita-cita Kiai Marogan dalam menegakan syiar agama Islam, mari bersama melanjutkan perjuangan ini dengan tindakan nyata," ajak Alex kepada ribuan jemaah yang hadir.
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Haul Ustd. Fauzan Yayan mengatakan, Haul Ki Marogan ke-117 dilaksanakan 13 sampai 15 April 2018 diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari Ziarah Akbar, Dzikir Akbar dan berbagai kegiatan lainnya.
"Kita adakan juga kegiatan bazar bagi para UMKM di seputaran masjid Kiai Marogan. Besok akan dilaksanakan hafalan Al-Qur'an bersama anak yatim dan santri rumah Tahfidz, lusanya kegiatan haul khusus bagi kaum perempuan," pungkasnya. (ard)
Menurut Alex, di era yang modern saat ini menegakan syiar agama Islam tidak cukup hanya dengan ceramah dan khotbah melainkan harus disertai dengan tindakan nyata. Hal tersebut menjadi dasar yang kuat bagi pemerintah Provinsi Sumsel dalam menegakan syiar agama Islam dengan terus berbuat untuk kemaslahatan umat.
Sejak awal kepemimpinannya sebagai Gubernur Sumsel tahun 2008 lalu, Pemerintah Provinsi Sumsel terus berkomitmen memerangi musuh terbesar agama Islam yakni kemiskinan dan kebodohan melalui program sekolah gratis dan berobat gratis yang menjadi contoh bagi daerah lain di Indoensia.
Lanjut Alex Noerdin, untuk mencerdaskan umat Islam, Pemerintah Provinsi Sumsel saat ini sedang melaksanakan pembangunan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang bersebelahan dengan Islamic Center dan Masjid Raya Sriwijaya di Jakabaring Palembang. Menurutnya, setelah semua selesai dibangun akan menjadi lokasi dimana Islam dikaji secara modern dan melahirkan para generasi Islamiyah yang cerdas.
"Tidak mudah membangun semua ini karena kita tidak punya dana dan tidak boleh sepenuhnya menggunakan dana APBD. Tapi Alhamdulillah untuk Universitas Islam Negeri Raden Fatah kita mendapatakan bantuan dana Rp160 Milyar dari Islamic Development Bank. Untuk pembangunan Masjid Raya Sriwijaya akan kita bangun secara bertahap mencari dana bantuan dari luar karena membangun masjid tercantik se-Asian ini perlu dana yang cukup besar. Yakinlah dengan tekad kita bersama, tidak ada pembangunan masjid yang tidak selesai, walaupun tidak lagi menjadi Gubernur saya akan tetap mengawal ini," tegas Alex.
Pada Haul Kiai Marogan ke-117 itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin hadir bersama PJS. Wali Kota Palembang Akhmad Najib. Rombongan berangkat menuju Masjid Kiai Muara Ogan Kertapati melalui Sungai Musi menggunakan kapal. Nampak hadir pula Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, tokoh masyarakat Sumsel Kms. H. Halim Ali, serta alim ulama dan tokoh masyarakat Kota Palembang.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, Kiai Marogan merupakan sosok panutan khususnya bagi masyarakat Kota Palembang, sosok yang memiliki pemikiran jauh kedepan melebihi apa yang dipikirkan orang kebanyakan.
"Kita semua sebagai penerus dan pewaris harus dapat mewujudkan cita-cita Kiai Marogan dalam menegakan syiar agama Islam, mari bersama melanjutkan perjuangan ini dengan tindakan nyata," ajak Alex kepada ribuan jemaah yang hadir.
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Haul Ustd. Fauzan Yayan mengatakan, Haul Ki Marogan ke-117 dilaksanakan 13 sampai 15 April 2018 diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari Ziarah Akbar, Dzikir Akbar dan berbagai kegiatan lainnya.
"Kita adakan juga kegiatan bazar bagi para UMKM di seputaran masjid Kiai Marogan. Besok akan dilaksanakan hafalan Al-Qur'an bersama anak yatim dan santri rumah Tahfidz, lusanya kegiatan haul khusus bagi kaum perempuan," pungkasnya. (ard)