Cek Am dan Cek Pera Resmi Jadi Maskot Pilgub Sumsel 2018
Komisioner KPU Sumsel saat memperlihatkan maskot PIlgub Sumsel 2018. (foto : ardhy)
Palembang, Kabar28.com,- Setelah melewati waktu penyeleksian yang cukup lama, akhirnya Cek Am dan Cek Pera resmi menjadi Maskot Pilgub Sumsel tahun 2018 mendatang.
Hal tersebut diketahui setelah pihak penyelenggara Pemilu KPU Sumsel mengumumkannya Rabu (09/08/2017).
Resminya maskot tersebut memang bukan tanpa proses, dari sekian banyak maskot yang dilombakan, ikon jembatan ampera yang membelah singai musi di sumsel akhirnya dipilih menjadi maskot Pilgub/Wagub Sumsel 2018.
"Melalui pleno, tim juri akhirnya memilih maskot berjudul Cek Am dan Cek Pera dalam Pilgub sumsel 2018. Cek Am yang disingkat ayo memilih dan Cek Pera yang berarti Pemimpin Cerdas dan Amanah ini merupakan karya Beni Karanza (28) warga dusun Baturaja Rt 002 Rw 001 Kelurahan Baturaja Lama Kecamatan Baturaja Timur Sumsel, " ungkap Komisioner KPU Sumsel, Ahmad Naafi.
"Dia memperoleh poin 400 mengalahkan dua karya lainya yaitu mang dan bik limas yang merupakan karya Iwan Setiawan (37). Sedangkan juara ketiga diraih si Ampra yang merupakan karya M. Firmansyah (28) warga Ki Merogan Lr. Mesuji nomor 1038 Kertapati Palembang,” tambah Naafi.
Seperti yang diketahui sebelumny, lomba ini terbuka untuk masyarakat umum, kecuali bagi anggota KPU Provinsi Sumsel, anggota KPU kabupaten/kota se-Sumsel, dan panitia lomba.
Menurut Naafi, Pilgub Sumsel 2018 merupakan kesempatan bagi masyarakat Sumsel yang memenuhi syarat untuk menimbang dan memilih pasangan calon sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode 2018-2023. Oleh karena itu penyelenggaran Pilgub Sumsel 2018 disusun dan diatur dalam sebuah tahanan Pilgub Sumsel mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga penyelesaian.
Untuk keberhasilan Pilgub Sumsel 2018, tahapan pilgub wajib disosialisasikan KPU Sumsel dan Kabupaten/kota se Sumsel kepada masyarakat, peserta Pilgub Sumsel dan pemangku kepentingan lain.
“Jadi tujuan lomba ini, terwujudnya maskot Pilgub dan Wagub Sumsel 2018 sebagai bahan sosialisasi. Kita nilai dengan maskot ini lebih efektif karena mudah dikenal nantinya. Jadi menyederhanakan suatu perbuatan sosialisasi, sehingga tidak banyak disampaikan,” tutup Naafi.(Ard).