Prajurit dan ASN Korem 044 Gapo Ikuti Penyuluhan Difteri
Para peserta penyuluhan, (foto ; Ardhy)
PALEMBANG. Kabar28.com,- Seluruh prajurit dan PNS jajaran Korem 044/Gapo di wilayah Kota Palembang ikuti penyuluhan penyakit difteri dengan materi tentang penyakit Difteri, Kamis (11/1/2018), di Aula Balai Prajurit Korem 044/Garuda Dempo.
Kasipers Korem 044/Gapo Letkol Inf Prabowo mewakili Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, saat membuka kegiatan sosialisasi menyampaikan, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada akhir-akhir ini marak pemberitaan di media tentang adanya penyakit Difteri yang telah berkembang di Indonesia, dengan penderita yang tidak sedikit tersebar di beberapa wilayah, termasuk di Sumsel sendiri sudah terdeteksi adanya penderita.
Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini marilah kita dengarkan dan simak bersama pencerahan ini dengan baik, agar kita dapat mengambil manfaatnya, baik bagi kita pribadi maupun bagi lingkungan keluarga dan masyarakat luas, apabila ada hal yang kurang jelas terhadap materi sosialisasi yang disampaikan, dapat ditanyakan langsung kepada penceramah sebagai narasumber pada acara tanya jawab.
Sementara itu, narasumber sosialisasi kesehatan tentang penyakit Difteri ini disampaikan oleh Kapten Ckm (K) dr. Sri Wulandari. Dalam penjelasanya disampaikan Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae, kuman ini memproduksi toxin/racun yang dapat menyerang dan membahayakan jaringan dan organ tubuh dan pada umumnya menyerang tenggorokan bahkan tonsil maupun kulit yang menyebabkan ulkus. “Kuman difteri ini bisa menyerang semua umur, tetapi yang paling sering menyerang anak-anak,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Difteri menular melalui kontak fisik dan kontak respirasi (saluran pernafasan) dapat menyebabkan infeksi nasofaring yang menyebabkan kesulitan bernafas bahkan kematian. “Bila difteri menyerang tenggorokan dan tonsil, gejala awal timbul nyeri tenggorokan, nafsu makan hilang dan sedikit demam serta dalam waktu 2 s.d 3 hari kemudian muncul membran putih keabu2an di tenggorokan dan di tonsil, membran ini melekat ke dinding atas mulut, rapuh dan mudah berdarah, bila berdarah membran berubah warna menjadi hijau keabu2an dan bahkan menghitam. Pada kondisi ini pasien bisa saja sembuh atau sebaliknya semakin bertambah parah dan bisa meninggal dalam waktu 6 sd 10 hari,” urainya. (ard)