Keterangan Setnov di Persidangan Dinilai Sulit Dipercaya
Setya Novanto (Foto: istimewa)
Jakarta, Kabar28.com, - Terdakwa kasus proyek pengadaan e-KTP Setya Novanto (Setnov) terus mengemukakan informasi baru dalam persidangan. Namun, hal tersebut dinilai psikolog sulit dipercaya bila tanpa didasari bukti-bukti yang kuat.
Menurut Psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini, sebabnya adalh ketika menyampaikan keterangan tersebut bisa saja Setnov didasari rasa takut akan mendapat hukuman berat.
“Kalau orang dalam keadaan takut kan biasanya bisa saja melakukan apa saja termasuk mengarang cerita, berbohong, dan sebagainya,” kata Rose Mini kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/3/2018).
Rose Mini menganalogikan kepada seorang pecandu narkoba, yakni akan melakukan apa saja agar keinginannya tercapai. Ini pula yang kemungkinan menerpa Setnov, dalam kondisi psikologis terdesak, maka bisa saja berbohong.
Contohnya, saat Setnov merekayasa kecelakaan menabrak tiang di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Dari situ, kelihatan rekayasa terus berlanjut dengan rekomendasi rawat jalan di RS Medika Permata Hijau. Ia mensinyalir, hal itu dilakukan karena Setnov takut sehingga menghalalkan segala cara.
“(Keterangan Setnov) tidak bisa kita terima begitu saja, karena (sebelumnya) dia mampu untuk berbohong. Mampu untuk berbuat apa saja. Kalau dia sampai melakukan hal yang tidak baik seperti ini, kemampuan dia untuk membedakan baik dan buruk maka dipertanyakan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Setnov memberikan berbagai keterangan baru dari kasus e-KTP. Mulai dari menyebut sejumlah nama penerima uang korupsi e-KTP, di antaranya Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI Melchias Marcus Mekeng dan Chairuman Harahap. Bahkan, ia menyebut aliran uang tersebut ikut mengalir ke Rapimnas Golkar pada 2012.
Sumber : okezone.com