Presiden Jokowi: Ulama adalah Pilar Penopang NKRI


Jakarta, Kabar28.com- Indonesia dapat tetap kokoh berdiri, karena jasa para pahlawan yang berkorban jiwa dan raga. Dari sekian pahlawan, ulama-ulama memegang peranan penting. Tak sedikit ulama yang tercatat turut andil berjuang untuk bangsa. Menjelang dan setelah era kemerdekaan, kontribusi ulama tetap dibutuhkan.
“Saya yakin para ulama adalah pilar-pilar penopang NKRI. Indonesia yang kita bangun bersama berdiri atas perjuangan para ulama, kyai, habaib, ustadz, santri, termasuk Kyai As'ad Syamsul Arifin yang kemarin telah dianugerahi gelar pahlawan nasional,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11).
Hal itu disampaikan Presiden dalam silaturahmi dengan kiai serta ulama pimpinan pondok pesantren (Ponpes) wilayah Banten dan Jawa Barat (Jabar).
Pada kesempatan itu, Presiden berterima kasih atas upaya dari ulama yang menyejukkan suasana saat aksi damai 4 November 2016. “Saya tahu dari informasi yang saya terima, ikut mendinginkan suasana, ikut menyejukkan suasana. Dari dahulu sampai sekarang sehingga kita lihat di daerah-daerah juga dalam keadaan sejuk, kondusif, dan aman,” ujarnya.
Presiden menyatakan, pemerintah tetap membutuhkan nasihat, tuntunan dari seluruh ulama demi persatuan Indonesia di tengah keragaman. “Nasihat dan tuntunan yang penuh kesejukan dan penuh kedamaian itulah yang selalu kita nanti-nanti. Bukan saja oleh pemerintah, tetapi juga oleh umat,” ucapnya.
Presiden juga berharap adanya masukan dan saran terkait kebijakan pemerintah, termasuk adanya kasus dugaan penistaan agama yang sedang ditangani Polri. “Sekali lagi kami mohon saran, mohon masukan, demi kebaikan kita bersama,” tegasna.
Sekadar diketahui, terdapat 78 kiai dan ulama yang diundang Presiden dalam silaturahmi. Adapun yang hadir di antaranya KH Ariman Anwar dari Ponpes Nurul Anwar, KH Sarkowi dari Ponpes Al-Fataniyah, Abuya Muhtadi dari Ponpes Raudhatul Ulum, KH Maimun Ali dari Ponpes Subulussalam, Rofiq Azhar dari Ponpes Zahrotul Haq, KH Burhanudin Marzuki dari Ponpes Qotrunnada Depok, dan KH Zainuddun Ma'shum Ali dari Ponpes Alhamidiyah.
Presiden pada acara itu didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi SP.
“Kami mohon agar Bapak Presiden segera menindaklanjuti supaya konsolidasi pada para tokoh agama ini terus dilakukan terutama kepada para habib, agar demo tersebut tidak terulang lagi. Apalagi ditunggangi oleh 'aktor politik' yang hanya akan merugikan bangsa kita,” kata pimpinan Ponpes At Tarbiyah, Karawang, Jabar, Ahmad Rukhiyat seusai bertemu Presiden.
“Kita juga sampaikan pada Bapak Presiden bahwa ini (konsolidasi) terlambat. Tapi, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Alhamdulilah, beliau juga terima masukan-masukan dari kami. Insya Allah apa yang terjadi pada 4 November kemarin mudah-mudahan tidak terjadi waktu-waktu yang akan datang.”
Sumber : beritasatu.com