Mengungsi, 2 Ribu Warga Rohingya Menyusuri Pantai Myanmar


Pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh dengan perahu (Foto : istimewa)
Naypyitaw, Kabar28.com, - Lebih dari 2 ribu warga Rohingya berbondong-bondong menyusuri pantai Myanmar sepanjang pekan ini, untuk mengungsi ke Bangladesh. Ribuan warga Rohingya itu mengungsi dengan berjalan kaki dari desa ke desa di wilayah Rakhine yang dilanda konflik.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/9/2017), ribuan warga Rohingya yang mengungsi secara berbondong-bodong itu mengikuti eksodus lebih dari 500 ribu warga Rohingya lainnya yang terlebih dahulu mengungsi ke Bangladesh sejak 25 Agustus lalu.
Eksodus itu dipicu oleh konflik yang kembali pecah di Rakhine, setelah militan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan pangkalan militer Myanmar. Operasi militer besar-besaran digelar di Rakhine oleh Myanmar, dengan tujuan memburu anggota militan yang menyerang mereka.
Namun pada praktiknya, operasi militer Myanmar itu dilaporkan sarat kekerasan terhadap warga sipil terutama Rohingya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyebutnya sebagai praktik 'pembersihan etnis'. Tudingan itu telah berulang kali dibantah oleh Myanmar.
Pengungsian warga Rohingya dari Rakhine ke Bangladesh menjadi perjalanan yang penuh bahaya. Selain rawan diserang oleh militer Myanmar dan warga Buddha yang membenci mereka, warga Rohingya juga banyak mengalami insiden saat mengungsi via jalur laut atau sungai.
Yang terbaru, sedikitnya 60 orang dikhawatirkan tewas setelah perahu nelayan yang ditumpangi para pengungsi Rohingya tenggelam di dekat pantai Bangladesh. Sebanyak 23 jenazah yang kebanyakan anak-anak telah ditemukan, dengan puluhan orang lainnya masih hilang.
Rombongan warga Rohingya lainnya memilih mengungsi dengan berjalan kaki di sepanjang pantai Rakhine. Mereka rata-rata berasal dari wilayah Buthidaung hingga area pegunungan Mayu. Otoritas Myanmar menyebut jumlah mencapai 2 ribu orang sepanjang pekan ini.
"Mulai Selasa (26/9), mereka (Rohingya-red) meninggalkan wilayah mereka, mengklaim merasa tidak aman untuk tetap tinggal karena sekarang hidup di area yang jarang penduduknya, karena banyak yang pergi ke Bangladesh," demikian dilaporkan surat kabar Global New Light of Myanmar.
Laporan media pemerintah itu menyebut, kebanyakan warga Rohingya berkumpul di pantai dekat desa Lay Yin Kwin. Tidak diketahui jelas bagaimana mereka akan melanjutkan perjalanan ke Bangladesh. Diketahui Myanmar dan Bangladesh dipisahkan Sungai Naf dan perairan Laut Benggala.
Global New Light of Myanmar juga menyebut otoritas setempat berupaya meyakinkan warga Rohingya bahwa mereka aman di Myanmar. Namun kebanyakan bersikeras mengungsi ke Bangladesh. PBB sebelumnya menyebut warga Rohingya kerap menerima ancaman dari warga Buddha di Rakhine untuk pergi dari wilayah tersebut. Mereka juga tidak mendapat lagi bantuan kemanusiaan setelah konflik kembali pecah pada Agustus lalu.
Sumber : detiknews.com