Delapan Kecamatan di OKI Rawan Karhutla


Kepala BPBD OKI Listiadi Martin. (foto : istimewa)
Kayu Agung, Kabar28.com,- Delapan Kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dinyatakan rawan bencana terutama Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin kepada awak media di ruang kerjanya. Dikatakan dia, delapan kecamatan tersebut yakni kecamatan Tulung Selapan, Air Sugihan, Sungai Menang, Cengal, Pampangan, Pangkalan Lampam, Pedamaran dan Pedamaran Timur. “Ada 8 Kecamatan dan 63 desa yang rawan bencana sehingga daerah tersebut menjadi prioritas penanganan penekanan bencana,'' ujar Listiadi.
Untuk jumlah hotspot dijelaskannya, dari periode Agustus hingga saat ini jumlah hotspot yang terpantau sebanyak 75 titik api. Sedangkan jumlah lahan yang telah terbakar yakni seluas 57 Hektar. Angka kebakaran tersebut jauh lebih kecil dan tidak begitu luas jika dibanding pada tahun-tahun sebelumnya terutama pada tahun 2015 silam. Dimana Kabupaten OKI dianggap Kabupaten terbesar penyumbang asap di Provinsi Sumsel.
''Upaya penanganan pun sejauh ini terus dilakukan semaksimal mungkin dengan melibatkan berbagai lini seperti POLRI, TNI, manggala Agni, Kecamatan, desa, pemuda, petani dan ormas lainnya. Dengan harapan bahaya kebakaran dan asap bisa ditekan sekecil mungkin. Posko siagapun telah siapkan di masing-masing daerah rawan bencana,'' jelasnya.
Mantan Camat Pedamaran ini juga mengungkapkan, komunikasi yang intens dari berbagai lini diyakini akan dapat meningkatkan keberhasilan dalam menangani Karhutla. ''Untuk itu, ia menghimbau kepada semua pihak agar kiranya merapatkan barisan bersatu padu mendukung dalam menjaga hutan dan lahan dari bahaya api dan asap demi kelestarian lingkungan yang hijau,'' tandasnya. (app/SP)