Gawat! NPL BPR Naik hingga Tembus 6,98%


Ilustrasi (Foto : Istimewa)
Jakarta, Kabar28.com,- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menilai angka non-performing loan (NPL) industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih relatif tinggi. Tercatat pada April 2017, angka NPL mencapai 6,98%.
Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto menilai kenaikan NPL BPR tidak terlalu signifikan. Pasalnya secara umum rasio NPL dalam industri BPR saat ini pada kisaran 4% sampai 6%.
"Kenaikan NPL kalau kita lihat data BPR sebenarnya naiknya tidak signifikan juga, antara 4 sampai 6 %. Itu kita trace data 5 tahun seperti itu, bukan sesuatu yang mengkhawatirkan," ujarnya saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Menurut Joko, penyebab turunnya NPL dikarenakan adanya penurunan kemampuan bayar dari nasabah. Karena NPL juga merupakan cerminan kondisi kemampuan bayar dari nasabah.
"NPL itu mencerminkan kondisi nasabah yang capacity rapayment-nya menurun," jelasnya.
Sumber : okezone.com