Prioritas Gubernur Baru BI: Stabilkan Nilai Tukar Rupiah


Perry Warjiyo (Foto : istimewa)
Jakarta, Kabar28.com,- Perry Warjiyo resmi menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023 setelah menjalani prosesi pelantikan di Mahkamah Agung RI. Apa yang pertama kali bakal dikerjakan Perry dengan jabatan barunya?
"Prioritas saya dalam jangka pendek ini perkuat bagaimana langkah stabilkan nilai tukar rupiah," kata dia usai pelantikan, Kamis (24/5/2018).
Untuk merealisasikan pengendalian nilai tukar tersebut, kata Perry, ia akan melanjutkan kebijakan yang sudah ada yakni melakukan penyesuaian suku bunga acuan sembari melakukan intervensi pasar.
"Kami priroritaskan kebijakan moneter untuk stabilitas kurs kombinasi suku bunga dan intervensi ganda. Kemarin naik 25 bps. Kami rencanakan lebih preemtif dalam merespons kebijakan suku bunga," sebut dia.
Langkah lainnya adalah dengan menyerap surat berharga negara yang selama ini dipegang asing. Tujuannya adalah mengurangi beban terhadap ketergantungan pembiayaan dari dana asing.
"Kedua, kami intervensi ganda untuk stabilkan foreign exchange (nilai tukar) dan SBN (surat berharga negara) dari sekunder market. Kami sudah beli Rp 50 triliun SBN yang dijual oleh asing kami akan lakukan agar bisa segera stabilkan kurs," tandas dia.
Sumber : detik.com