Fredrich Cecar Karyawan RS Medika: Apa Anda Ahli Nujum?


Fredrich Yunadi (Foto : istimewa)
Jakarta, Kabar28.com,- Eks pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi protes soal rekaman CCTV di RS Medika Permata Hijau yang diputar KPK. Fredrich mencecar karyawan IT RS, Putra Rizky Ramadhona yang dihadirkan sebagai saksi.
Dalam persidangan, Putra mengaku diminta atasannya, Manajer Umum RS, Rusmawati untuk menyiapkan rekaman CCTV yang diminta KPK. Putra lantas menkopi rekaman CCTV ke dalam bentuk cakram padat (CD).
"Itu bu Rusmawati hubungi saya Jumat tanggal 17, habis salat Jumat," kata Putra bersaksi untuk sidang Fredrich Yunadi di Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
Fredrich bertanya alasan Putra menyalin isi rekaman ke bentuk CD. "Apa sebabnya sudah disiapkan CCTV? Bagaimana saudara sudah menyiapkan rekaman CCTV tersebut kalau sekarang ada dari KPK atau DVR-nya. Mengapa saudara begitu aktif alasannya apa?" tanya dia.
"Karena sudah dikasih tahu Bu Rusmawati bahwa ada CCTV," kata Putra. Namun Fredrich justru menuding Putra sebagai ahli nujum atau peramal karena dapat menebak permintaan KPK akan menyita CCTV. Namun Putra menyebut hal itu adalah inisiatifnya.
"Apakah ada perintah mem-burning atau download?" tanya Fredrich. "Saya disuruh persiapkan semuanya apa pun yang di-request oleh KPK," jawab Putra.
"Bagaimana bisa tahu? Apa (Saudara) itu ahli nujum?" tanya Fredrich lagi. "Saya hanya inisiatif," jelas Putra. "Kenapa KPK tidak minta DVR-nya diambil?" tanya Fredrich. "Ya itu tidak tahu," sambung Putra.
Dalam perkara ini, Fredrich didakwa merintangi penyidikan KPK atas Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. Fredrich, bekas pengacara Novanto, didakwa bekerja sama dengan dokter Bimanesh Sutarjo melakukan rekayasa agar Novanto dirawat inap di RS Medika Permata Hijau untuk menghindari pemeriksaan penyidik KPK.
Sumber : detik.com