Dianggap Bantu Israel, Pria Gaza Ditembak Mati Keluarganya Sendiri


Ilustrasi (Foto: istimewa)
Gaza City, Kabar28.com - Seorang pria di Gaza dieksekusi mati oleh keluarganya sendiri, karena dianggap berkolaborasi dengan Israel. Pria ini dituding menyerahkan informasi kepada Israel yang memicu kematian tiga militan Hamas, yang menguasai Gaza.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/1/2018), Hamas menahan pria bernama Ahmad Said Barhoum ini selama beberapa bulan terakhir tanpa disidangkan. Pekan ini, Hamas menyerahkan Barhoum kepada keluarganya, yang beberapa orang di antaranya juga anggota Hamas.
Dituturkan sejumlah saksi mata bahwa Barhoum ditembak mati di area terbuka di Rafah, Gaza bagian selatan. Eksekusi mati itu dilakukan beberapa saat usai Barhoum diserahkan kepada keluarganya, pada Jumat (19/1) waktu setempat. Eksekusi mati dilakukan oleh keluarga Barhoum sendiri.
Eksekusi mati itu juga dihadiri oleh keluarga tiga militan Hamas yang tewas di tangan Israel. Tiga militan Hamas itu tewas akibat serangan udara Israel dalam perang Gaza tahun 2014 lalu.
Salah satu militan Hamas yang tewas diidentifikasi bernama Mohammad Barhoum, yang merupakan sepupu Barhoum. Ketiga militan yang tewas merupakan anggota sayap militer Hamas, Ezzedine al-Qassam Brigades.
"Kami melaksanakan hukuman bagi putra kami, Ahmad Said Barhoum, setelah dipastikan tanpa sedikitpun keraguan bahwa dia turut terlibat dalam pembunuhan (militan Hamas)," demikian pernyataan keluarga Barhoum.
Menanggapi hal ini, Hamas menyambut baik dengan menyebutnya sebagai 'eksekusi pelaku kriminal'.
Menurut data Palestinian Centre for Human Rights, Hamas telah melakukan lebih dari 20 eksekusi mati dan menjatuhkan hukuman mati terhadap 100 orang sejak kelompok itu menguasai Gaza tahun 2007. Eksekusi mati terhadap warga Palestina yang dituding berkolaborasi atau bekerja sama dengan Israel telah memicu kecaman internasional.
Sumber: detik.com