Tertangkap Tangan Saat Bakar Lahan, Petani Ini Diamankan
Tahan Anggaran Kwarnas, Menpora: Ada Laporan soal Adhyaksa dan HTI
Siap Dukung Pelaku Usaha Kreatif di Jawa Timur, LPDB Kemenkop Giat Sosialisasikan Program
Plt Bupati OI Serahkan Piagam Penghargaan Kepada Dinkes
Asyik, Anak SD dan SMP di Daerah Ini Dapat Seragam Sekolah Gratis
Terjerat Pidana Korporasi, PT NKE Terancam Dibubarkan
Sabu 4Kg Masuk Sumsel, Polisi Akan Perketat Jalur Darat
Banyak SMK Belum Punya Fasilitas Memadai
Ilustrasi SMK (Foto : Istimewa)
Jakarta, Kabar28.com - Pendidikan kejuruan atau vokasi menjadi pencetak tenaga kerja terampil siap pakai. Sayangnya, kondisi sekolah menengah kejuruan (SMK) di Tanah Air sendiri masih banyak yang belum memadai.
"Hampir 50 persen SMK tak punya fasilitas memadai," ucap Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, dalam konferensi pers di LBH Jakarta, belum lama ini.
Kondisi sarana dan prasarana SMK yang berbeda, ucap Retno, diperparah dengan adanya ujian nasional (UN) yang dijadikan sebagai evaluasi pembelajaran siswa. Padahal, seharusnya siswa SMK lebih ditekankan pada kemampuan berdasarkan kejuruannya.
"Inilah yang menyebabkan lulusan SMK tidak siap kerja. Dari sisi teknologinya saja kadang sudah ketinggalan. Akhirnya saat di industri dengan teknologi terbaru mereka tidak bisa mengoperasikan karena di sekolah belum diajarkan," tuturnya.
Oleh sebab itu, Retno merasa pemerintah perlu fokus pada SMK yang belum memiliki bengkel praktik. Bahkan, di kota besar seperti Jakarta masih ada SMK yang belum memiliki fasilitas yang memadai.
"Akhirnya masalah ini tak terpetakan oleh pemerintah. Dan untuk memetakan hal ini tidak bisa hanya dengan UN," sebutnya.
Sumber : Okezone.com
