JAKARTA, Kabar28.com,- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief menyebut tahun ini Indonesia mendapat kuota haji 100.051 jemaah dari Pemerintah Arab Saudi.

"Kuota haji tahun ini diberikan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi melalui e-Haj, berbeda seperti sebelumnya yaitu melalui penandatangan MoU antara Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan Menteri Agama RI," katanya di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, penentuan kuota haji tahun ini bersifat mandatori atau given dari Kementerian Haji Arab Saudi. Jadi, tidak ada ruang negosiasi dalam penentuan kuota karena tidak ada juga pembahasan MoU seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Pembagian kuota haji reguler dan khusus mengikuti ketetapan Pemerintah Arab Saudi, dengan sistem e-Haj pemerintah Arab Saudi membagi 92.825 jemaah haji reguler dan 7.226 jemaah haji khusus," bebernya.

Lanjutnya, dalam suasana pandemi penetapan kuota haji oleh Arab Saudi sangat mepet karena baru diterbitkan pertengahan April lalu.

"Biasanya pembahasan MoU dilakukan sejak Desember tahun sebelumnya, Saudi mendasarkan penetapannya pada data prosentase jemaah Indonesia tahun sebelumnya yang memang tidak persis 8 persen," urainya.

Hilman mengaku, kuota tahun ini lebih sedikit dari asumsi Kemenag dan DPR RI saat membahas Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) pertengahan April lalu.

"Namun kami tetap bersyukur tahun ini jemaah haji Indonesia bisa diberangkatkan, saat ini Kemenag fokus pada persiapan layanan jemaah haji Indonesia di dalam dan luar negeri," akunya.

Dirinya berharap kondisi segera normal, sehingga tahun depan kuota haji Indonesia juga kembali normal baik reguler maupun khusus. (*)