Ini Kronologis Tewasnya Dua Mahasiswa Unsri yang Tenggelam Saat Ikuti LDO


Redaksi Kabar28 2017-03-26 21:21:12 Ogan Ilir 2895 kali

Petugas Puskesmas Timbangan dan epolisian saat mengidentifikasi jasad korban saat berada di Puskesmas Timbangan 32. (foto : oldie)

Indralaya, Kabar28.com,- Dua mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) tewas tenggelam di Danau Bumi Perkemahan Universitas Sriwijaya Kampus Indralaya, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Minggu (26/3) tadi sore sekira pukul 15.00 WIB.

Data yang terhimpun dari beberapa sumber termasuk pihak kepolisian Polres Ogan Ilir, keduanya tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan Latihan Dasar Organisasi (LDO) yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilimu Penddidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya.

Saat itu, pihak panitia meminta kepada 60 peserta termasuk kedua korban untuk mengikuti kegiatan penyeberangan basah dengan menyeberangi kanal secara bersama-sama.

Diduga tidak bisa berenang, keduanya tiba-tiba menghilang dan tenggelam. Baik panitia maupun rekan korban yang mengetahui hal itu langsung mencari kedua korban.

Setelah dilakukan pencarian dengan melibatkan kepolisian dan mahasiswa, sekira pukul 16.00 WIB korban Taufik ditemukan dalam keadaan meninggal. Sementara itu, korban Kigjet ditemukan sekira Pukul 17.30 WIB. Keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Timbangan 32.

Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Ginanjar Aliya Sukmana, membenarkan atas kejadian tersebut.

“Ya memang benar, kedua korban saat itu sedang mengikuti kegiatan salah satu organisasi kampus, kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan penyeberangan basah,” beber kasat, Minggu (26/3)

Masih kata Kasat, diduga tidak bisa berenang kedua korban lalu tenggelam. “Pertama korban Taufik ditemukan, kemudian korban Kigjet ditemukan. Keduanya dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu peserta kegiatan, Joko (19) Mahasiswa Fakultas FKIP, Jurusan Penjaskes, mengatakan sekitar 60 peserta (LDO) diminta untuk berenang menyeberangi sungai.

“Kita diminta panitia untuk berenang dan menyeberangi kanal tersebut secara bersama-sama. Saat menyeberang kami tidak mengetahui secara pasti kapan mereka berdua tenggelam,” singkatnya kepada Kabar28.com.

Lanjut Joko, mereka mengetahui kedua korban setelah rombongan telah sampai ke seberang kanal.

“Kami baru sadar setelah sampai di seberang, ternyata kedua teman kami sudah tidak ada. Kemudian kami berusaha mencari dengan cara menyelam. Tetapi tidak ditemukan,” tambahnya

Untuk sementara belum ada keterangan resmi dari pihak Universitas Sriwijaya (Unsri), maupun panitia kegiatan. (Oldie)

Bagikan Berita/Artikel ini :

Berita Terkait


Berita Terbaru


close