Jaringan Gas Kota Mulai Mengalir ke Rumah Warga di Indralaya


Junaedi Abdillah 2017-03-01 20:12:51 Ogan Ilir 354 kali

Manager Statekholder PT Pertagas, Ratna Dumila saat diwawancarai sejumlah wartawan terkait jaringan gas kota. (foto : abd)

Palembang, Kabar28.com, - Jaringan gas kota di Ogan Ilir khususnya di Kecamatan Indralaya, kini mulai di konversi. Tahap uji coba, ada 20 sambungan rumah tangga teraliri gas kota terhitung mulai tanggal 28 Februari 2017.

Bahkan, tahun 2017 ini ditargetkan sebanyak 3725 sambungan rumah tangga sudah terkonversi.

Hal tersebut diungkapkan Manager Statekholder PT Pertagas, Ratna Dumila disela-sela acara Forum Komunikasi Humas - Media Pertamina Wilayah Sumatera Bagian Selatan, di Hotel Novotel, Palembang, Rabu (1/3).

"Ya, per 28 Februari 2017, baru untuk 20 sambungan rumah tangga yang sudah terkonversi. Jadi ini kita lakukan secara bertahap tidak langsung 3725 rumah. Wilayah Kota Indralaya yang sudah mulai di konversi gas kota yakni di Kelurahan Indralaya Mulya dan Desa Tanjung Seteko.," ungkapnya.

Ratna menambahkan, pihaknya masih melihat beberapa sektor mulai dari pengamanan, jaringan dan lain-lain. Selain itu, pihaknya juga akan mematangkan secara teknis dan sosialisasi.

“Kita masih melihat beberapa sektor, setelah kita matangkan semua teknisnya, baru kita lakukan secara massal. Untuk uji coba ada 20 sambungan rumah tangga dulu,” bebernya.

Disinggung biaya, Ratna menjelaskan, untuk tahap awal pemasangan, biaya konversi dibebankan sebesar Rp 36.000. Selanjutnya, biaya pemakaian dikenakan per meter kubik.

"Untuk biaya awal konversi sekitar Rp 36.000. Selanjutnya pemakaiannya tergantung. Misalnya dibebankan satu meter per kubik Rp 4000. Jadi dikalikan saja. Nanti juga akan dikenakan pemakaian minimum artinya dipakai tidak dipakai dikenakan biaya. Tapi ini masih kita matangkan dulu,” jelasnya.

Dirinya berharap, masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya jaringan gas kota karena dinilai tidak membahayakan karena tekanan gas tidak tinggi dan beda dengan gas LPG.

“Memang ada yang khawatir karena pipa ditanam di rumah warga, tapi kita sudah berikan sosialisasi. Saya juga berharap ventilasi kompor dan ruangan baik. Kalau terjadi kebocoran, akan terdeteksi dan teknisi akan terjun ke lokasi,” katanya.

Dengan adanya jaringan gas, sambung Ratna, lebih memudahkan masyarakat dan lebih praktis. “Ini kan 24 jam, jadi warga tidak lagi cari-cari gas LPG ke warung-warung atau kemana-mana,” pungkasnya. (abd)

Bagikan Berita/Artikel ini :

Berita Terkait


Berita Terbaru


close