Trump Hentikan Sementara Program Pengungsi


Redaksi Kabar28 2017-01-28 10:54:01 Internasional 31 kali

Presiden AS, Donald Trump (foto : istimewa)

Washington, Kabar28.com,- Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menghentikan sementara program pengungsi ke AS dan melarang para pengunjung dari Suriah dan sejumlah negara mayoritas muslim lainnya. Pelarangan sementara ini dimaksudkan untuk membantu melindungi warga Amerika dari serangan-serangan teroris.

"Saya sedang melakukan langkah-langkah pemeriksaan baru untuk menahan para teroris Islam radikal menjauh dari AS. Saya tak menginginkan mereka di sini," ujar Trump seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (28/1/2017).

"Kami hanya ingin memasukkan mereka yang akan mendukung negara kita dan yang sangat mencintai rakyat kita," imbuh Trump.

Dengan perintah ini, maka program pengungsi Suriah dihentikan selama empat bulan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Pada akhirnya prioritas akan diberikan pada kelompok-kelompok minoritas agama yang lari dari penindasan. Langkah ini membatasi masuknya pengungsi selama setidaknya 90 hari dari Suriah dan negara-negara mayoritas muslim lainnya, namun tidak disebutkan lebih spesifik nama-nama negara yang dimaksud.

Trump juga mengatakan, warga Suriah penganut Kristen akan mendapat prioritas jika menyangkut aplikasi status pengungsi. Namun para pakar hukum menuturkan, membedakan agama tertentu seperti ini sama halnya dengan pelanggaran Konstitusi AS.

Langkah Trump ini langsung menuai kecaman dari Partai Demokrat, kelompok-kelompok HAM dan kemanusiaan.

"Air mata mengalir ke pipi Patung Liberty malam ini karena tradisi hebat Amerika, menyambut para imigran yang telah ada sejak Amerika berdiri, telah diinjak-injak," cetus Senator Chuck Schumer dari Partai Demokrat.

"Menerima para imigran dan pengungsi bukan hanya soal kemanusiaan, namun juga telah meningkatkan perekonomian kita dan menciptakan lapangan kerja selama beberapa dekade. Ini salah satu perintah eksekutif paling mundur dan buruk yang telah dikeluarkan presiden," katanya.

Sumber : detik.com

Bagikan Berita/Artikel ini :

Berita Terkait


Berita Terbaru


close